Kamis, 26 Maret 2009

Waduk Gintung Jebol


TANGERANG- pada hari jum'at dini hari, sebuah bencana telah terjadi di gintung, waduk gintung yang memang sudah mengalami beberapa kerusakan akhirnya jebol pada jum'at dini hari tepatnya pukul 04.00 WIB. akibat jebolnya waduk gintung tersebut ratusan rumah yang berada disekitar waduk tersebut rata dengan tanah dan puluhan orang tewas arena terseret oleh derasnya arus. dan selain itu kawasan yang tadinya adalah perumahan atau pemukiman warga kini telah menjadi sungai. Wapres Yusuf Kalla hadir di tempat kejadian, beliau mengatakan bahwa kejadian ini adalah murni karena alam. Presiden SBY yang rencananya akan berkampanye di Serang-Banten Akhirnya membatalkan rencana tersebut sehubungan dengan bencana ini.

Virus

JAKARTA – Para ilmuwan Inggris yang bernaung di bawah Pusat Penelitian Medis Inggris kini merekonstruksi penelitian terbaru mereka, mengenai pusat monitor penyakit infeksi yang meliputi penyebarannya di seluruh dunia. Tujuan utama usaha ini sendiri mencoba menemukan kemungkinan lahirnya virus baru, dan menghentikan penyebarannya secepat yang bisa dilakukan.
Penyebaran virus ke seluruh dunia kini tidak bisa dianggap main-main. Dalam tiga dekade terakhir saja, paling tidak beberapa virus infeksi baru telah lahir. Virus itu sendiri kemudian dikenal sebagai virus yang merupakan perkembangan dari virus sebelumnya.
Berbagai virus juga menunjukkan mampu beradaptasi dengan lingkungan, contohnya virus flu burung yang kini terus diamati perkembangannya.
Keberhati-hatian itu kemudian makin ditengarai lantaran tak adanya faktor demografis dan geografis yang mampu menghalangi. Virus flu burung bisa saja menyebar dari satu benua ke benua lain, karena satwa bermigrasi, ataupun dibawa oleh para petualang yang senang berkeliling dunia.
Menyadari hal itu, banyak pihak berpikir, bahwa kalau kita bisa memiliki sebuah badan yang melihat perkembangan ini terus menerus, dan kemudian memotong tahap perkembangannya. Mungkin, banyak jenis penyakit baru dapat dikurangi penyebarannya.
Seperti juga yang dilakukan Pusat Penelitian Kesehatan Inggris baru-baru ini, dengan bantuan berbagai teknologi maju saat ini, mereka mencoba menganalisis dan melacak berbagai jenis virus mulai dari awal hidupnya, hingga perkembangan, daur hidup, dan resistensinya saat ini. Hingga nantinya sistem tersebut mampu memberikan informasi detail mengenai kemungkinan perubahan, potensi penyebaran secara geografis dan demografis pada penduduk dunia.
“Kini kita harus mengembangkan respons terhadap penyebaran virus epidemi. Ternyata hal itu sebenarnya bisa kita selusuri dari jauh-jauh hari sebelumnya,” urai Prof Neil Ferguson dari Imperial College London, kepada BBC, Rabu (7/3).
Menurutnya respons tersebut kini janganlah dijadikan hal yang remeh. Dampaknya ternyata bisa mengubah wajah dunia sesungguhnya. Untuk itu, ia mengharapkan kerja sama berbagai pihak untuk menyadari hal ini.
Program ini sendiri pada tahap awal akan dilakukan dengan membangun pusat jaringan komputer global, yang berisi berbagai data tentang virus dan perkembangannya. Setelah tahap awal tersebut usai, kemudian dilakukan analisis perubahan virus terhadap kondisi geografis dan demografi sampai kemudian ditemukan analisis prediksi perkembangan virus ke depannya.
“Kami berharap dengan strategi ini pola perkembangan virus dapat diketahui dan dicegah penyebarannya,” katanya.
Dalam kertas kerja yang kemudian diajukan juga oleh Prof Ferguson kepada dewan senat AS, ia memaparkan jenis virus flu pandemik seperti SARS yang sekarang menyelimuti dunia menjadi salah satunya, selain juga jenis virus berbahaya lain seperti HIV/AIDS.
Menurutnya, pangkal utama masih sulitnya ditemukan penangkal penyakit tersebut saat ini merupakan kesulitan analisis perkembangan virus mulai dari awalnya. “Padahal bila hal ini bisa dilakukan, tak terbayangkan berapa nyawa yang bisa diselamatkan,” imbuhnya.